Kamis, 31 Maret 2011

KHASIAT CABAI RAWIT



Cabai Rawit
 Cabai rawit memang pedas. Namun, pendamping tempe goreng ini memiliki banyak khasiat pengobatan. Bukan cuma rematik, radang beku atau frostbite yang sering terjadi di daerah ketinggian atau bersalju itu pun bisa diatasi.
    Cabai rawit kadang ditanam orang di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang telantar. Tanaman budidaya ini berasal dari daerah Amerika tropis, lebih suka tumbuh di daerah kering, serta ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m di atas permukaan laut.

    Buahnya digunakan orang sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun mudanya biasa dikukus untuk dijadikan lalap.

    Tanaman bernama Latin Capsicum frutescens ini terdiri atas tiga varietas. Pertama, cengek leutik. Buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya. Kedua, jenis cengek domba (cengek bodas). Buahnya lebih besar dari cengek leutik, berwarna putih, dan menjadi jingga pada saat masak. Ketiga, ceplik. Buahnya besar, berwarna hijau, dan menjadi merah pada saat tua.

    Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas.

    Menurut Dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabai rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik).

    Mengandung Antioksidan
    Menurut Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.

    Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik.
    Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.

    Salah satu hasil penelitian, kata Dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

    Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.

    Penelitian yang dilakukan Tyas Ekowati Prasetyoningsih dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Jawa Timur, pada 1987, menyebutkan, ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan jamur Candida albicans, yaitu jamur pada permukaan kulit. Daya hambat ekstrak cabai rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid.

    Dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.

    Empat Resep Ramuan La Jiao

    Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.

    Cara lain, kata Dr Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul. 

    Berikut empat resep yang ditawarkan Dr Setiawan:
    1.    Rematik
    Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
    Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.

    2.    Sakit perut
    Bahan:  15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
    Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.

    3.    Kaki dan tangan lemas (lumpuh)
    Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao
    Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut.

    4.    Frostbite
    Bahan: 5 cabai rawit segar
    Pemakaian: Buang biji cabai rawit, giling hingga halus. Balurkan ke bagian yang sakit.




    Sumber :

    Tabloid Gaya Hidup Sehat

    What Is Jengkol?

    Jering/jengkol
    Pithecellobium jiringa.JPG
    KLASIFIKASI ILMIAH
    Kerajaan: Plantae
    Filum: Magnoliophyta
    Kelas: Magnoliopsida
    Ordo: Fabales
    Famili: Fabaceae
    Upafamili: Mimosoideae
    Genus: Archidendron
    Spesies
    Archidendron pauciflorum (Benth.) I.C.Nielsen


     
                 Offensive odor is one of the most prominent characteristics of foodstuffs named jengkol. In the matter of the smell, maybe just petai can beat jengkol, although the smell jengkol relatively more "soft", no more smell of petai. There are jokes about the smell, if you want to eliminate the odor after eating petai, eat jengkol, or vice versa. The question, why jengkol can cause odor?
    The cause of the odor is actually the amino acids contained in the seed jengkol. Amino acids were dominated by amino acids containing sulfur (S) or the name generally sulfur. To further facilitate a clearer smell jengkol in connection with the element sulfur is the smell caused when we visited the crater a fairly high sulfur content.
    When degraded or fragmented into smaller components, amino acids it will produce a variety of flavor components is very smelly because of the influence of the sulfur. One of the gases formed by the element that is very famous H2S odor.
    Odor generated from jengkol actually quite disturbing, especially for others who do not eat. Especially with the release of urine. If this jengkol eaters pee in the toilet and rinse it less than perfect, toilets will smell bad and disturbing the peace of others.
    Because it also makes the smell factor jengkol always placed as the lower class food and people who like jengkol often feel ashamed if known to others. For some people, it is possible to avoid eating jengkol just for the sake of prestige watch, when they are actually a big fan of jengkol.
    Actually, the smell jengkol can be reduced, although not yet completely eliminated. Many ways can be done, one through the process of soaking and boiling. Thus, both processes other than beneficial to soften jengkol seeds, also play a role in reducing the odor.
    In addition, for the smell is not too overpowering, during bowel movements must also use the right techniques, eg by rinsing before and after bowel movements, plus adding the floor carbolic or fragrances. With carbolic acid, though the smell jengkol not lost at all, it smells could compete with the aromatic smell of carbolic jerut, apple, or lavender.
    Nutrient-rich
    If because of the smell and the fear of possible poisoning jengkolat sour, people can just avoid eating jengkol. However, if only because it refused to consider jengkol jengkol food is not nutritious, these views should be corrected. Why?
    Outside the affairs of the smell and acid content jengkolat cause of poisoning, real jengkol including nutrient-rich food. The results showed, jengkol rich in carbohydrates, protein, vitamins A, B, and C, phosphorus, calcium, alkaloids, essential oils, steroids, glycosides, tannins, and saponins. In fact, jengkol protein content was still higher than soybean (18.3 grams per 100 grams of material) which has been mentioned as a source of high protein vegetable food.
    In 100 grams of seed jengkol, contained 133 kcal energy, 23.3 grams protein, 20.7 grams carbohydrates, vitamin A 240 SI, 0.7 mg vitamin B, vitamin C 80 mg, Phosphorus 166.7 mg, calcium 140 mg, iron 4.7 mg, and 49.5 grams of water. For the record, the rate of nutrient adequacy of vitamin C recommended daily allowance is 75 mg for adult women and 90 mg for adult men. This means, to meet the needs of vitamin C per day, we consume enough jengkol about 100 grams.
    Because jengkol rich in iron, do not be surprised if jengkol often recommended for people with anemia. Jengkol also very good for bone health because of the high content of calcium, ie 140 mg/100 g. The role of calcium in general can be divided into two, namely helping the formation of bones and teeth, and regulate biological processes in the body. Thus, beyond the effects of odor, actually many benefits derived from eating jengkol. So, why should be afraid to eat jengkol? # From various sources
    High Calcium
    Jengkol is a good source of protein, which is 23.3 g per 100 g of material. Protein content far exceeds the tempe which is known as a source of vegetable protein, which is only 18.3 g per 100 g.
    Protein needs of each individual, of course, vary. In addition to helping the growth and maintenance, the protein also serves to build enzymes, hormones, and immunity of the body. Therefore, the protein substance is often called the builder.
    Protein is also a calming brain. Protein helps the brain to work quickly in receiving messages. For children, the protein is critical for the development of the body and brain cells. In adults, in case of bruises and the like, proteins can rebuild damaged cells.
    Jengkol quite rich in iron, ie 4.7 g per 100 g. Iron deficiency can cause anemia. The symptoms of people suffering from iron deficiency anemia are fatigue, weakness, pale and less passionate, headaches and irritable, unable to concentrate, as well as susceptible to infection. Patients with chronic anemia showed shape like a spoon and brittle nails, cracked at the corners of the mouth, tongue, difficulty in swallowing.
    Adolescents, pregnant women, nursing mothers, adults, and vegetarians are most at risk for iron deficiency. In the body, iron partially located in red blood cells as heme, a pigment-containing nucleus of an atom of iron.
    Jengkol also very good for bone health because of the high content of calcium, which is 140 mg / 100 g. The role of calcium in general can be divided into two, namely helping the formation of bones and teeth, and regulate biological processes in the body.
    The biggest is the purpose of calcium during the growth period, but consumption in adulthood is quite highly recommended to maintain bone health. Consumption of calcium is recommended in adults is 800 mg per day.
    The content of phosphorus in jengkol (166.7 mg/100 g) is also very important for the formation of bones and teeth, as well as for storage and energy expenditure. Thus, actually many benefits derived from eating jengkol.
    However, consumption jengkol to provide odor effects, both when breathing or during bowel movements and little water. Based on research Soemitro (1987), the active compounds in fruit smooth skin tends to show the effect of decreasing blood sugar levels are great, so good for diabetics.



    Diperoleh dari : http://www.smallcrab.com dan http://id.wikipedia.org

    Senin, 28 Maret 2011

    MAKANAN PENUH KOLESTEROL

                       
    Ngeri nggak sih ...! kalau ternyata makanan yang kita konsumsi sehari-hari dapat membunuh kita, atau mungkin saja dapat memberikan penyakit pada tubuh kita ini, nahh ... low, takut kan...!!! Maka dari itu mumpung belum terlambat, ada baiknya kita mengetahui makanan apa saja sih.. yang penuh dengan kolesterol? Dan kalau kita sudah terkena dampak kolesterol gimana cara menyembuhkannya!!! Nih silahkan baca artikel ini !!

    NAMA-NAMA MAKANAN YANG MENGANDUNG KOLESTEROL !!!!

    Nah, dah tahu kan sekarang makanan apa saja yang mengandung kolesterol, jadi waspadalah-waspadalah!! Eits... bagi  yang sudah terkena kolesterol jangan kawatir dan jangan menangis (he...) nih saya kasih tahu makanan-makanan apa saja yang dapat menurunkan kolesterol.
    Sebenarnya,ada sejumlah makanan yang bisa menurunkan kadar Low-Density Lipoproptein (LDL) alias kolesterol jahat yang menyebabkan plak di pembuluh darah, dan meningkatkan High-Density Lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik yang bisa dimanfaatkan tubuh untuk mengolah vitamin yang larut di dalam lemak.
    Untuk menurunkan kadar LDL, Anda harus mengurangi asupan lemak jenuh. Lemak jenuh biasanya ditemukan di produk hewani, misalnya daging, susu, krim, mentega, dan keju. Ada juga lemak jenuh yang berasal dari nabati misalnya santan, minyak kelapa, dan lemak nabati.
    Namun banyak juga makanan yang mengandung lemak tidak jenuh sehingga sangat efektif menurunkan kadar kolesterol.
    1. Kacang kedelai
    Kacang kedelai dan turunannya, alias kedelai yang sudah diolah misalnya menjadi tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai mengandung isoflavon, yaitu zat yang bisa menekan LDL.
    Tapi ingat, meski nikmat tahu dan tempe bisa tidak efektif menurunkan kolesterol bila diolah dengan sembarangan. Misalnya, digoreng dengan minyak jelantah atau dicampur santan. Sebab, santan dan minyak goreng adalah sumber lemak jenuh.
    Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan untuk mengonsumsi sedikitnya 25 gram protein kedelai per hari untuk menurunkan kadar kolesterol.
    2. Kacang-kacangan
    Kacang adalah sumber serat larut yang sangat tinggi. Mengonsumsi serat larut bisa mengurangi kolesterol. Mengonsumsi kacang seperti buncis, kacang merah, kacang panjang secara teratur selama enam minggu bisa mengurangi kadar kolesterol sebanyak 10%.
    3. Ikan Salmon
    Ikan salmon sangat baik karena mengandung asam Omega-3 yang bisa menurunkan LDL dan trigiserilda serta meningkatkan HDL. Salmon mengandung EPA dan DHA yang baik untuk kesehatan jantung.
    The American Heart Association merekomendasi paling tidak dua porsi per minggu untuk mendapatkan manfaat maksimal. Selain salmon, ikan tuna, trout, sarden, makerel, dan hering juga baik.
    4. Alpukat
    Alpukat adalah sumber lemak tidak jenuh yang bisa meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
    Satu buah alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh sedangkan kebutuhan tubuh manusia normal adalah 1.800 kalori dan 30 gram lemak tidak jenuh per harinya.
    5. Bawang Putih
    Sejak ribuan tahun lalu, bawang putih sudah dipercaya mengandung banyak zat yang baik untuk kesehatan manusia. Bangsa Mesir Kuno memakai bawang putih untuk meningkatkan stamina.
    Di masa modern, bawang putih dipakai untuk menurunkan kolesterol, mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.
    Hasil penemuan paling mutakhir, bawang putih bisa mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah.
    6. Bayam
    Bayam mengandung banyak lutein. Lutein adalah zat penting yang bisa menjaga kesehatan dan ketajaman fungsi mata. Lutein juga ternyata bisa menjaga kesehatan jantung karena bisa mencegah lemak menempel di pembuluh darah. Dianjurkan, memakan bayam setiap hari sekitar setengah mangkuk untuk hasil maksimal.
    7. Margarin
    Beberapa jenis margarin bisa menurunkan kadar kolesterol. Misalnya margarin dari minyak biji bunga kanola
    8. Mede, Almon, dan Kenari
    Lemak tak jenuh tunggal, di dalam kacang mede, almon, dan kenari adalah bahan makanan rendah lemak yang baik untuk kesehatan jantung.
    Kacang-kacangan itu juga mengandung vitamin E, magnesium, dan phytochemical yang terkait erat dengan kesehatan jantung. Sayangnya, seperti alpukat, kacang-kacang ini sangat tinggi protein. Jadi, jangan rakus makan kacang agar manfaatnya benar-benar maksimal.
    9. Teh
    Teh, mau diminum dingin atau panas, sama saja manfaatnya. Teh mengandung antioksidan yang bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
    Antioksidan di dalam teh, yaitu flavonoid bisa mencegah oksidasi yang menyebabkan LDL menumpuk di pembuluh darah. Menikmati segelas teh setiap hari bisa memenuhi kebutuhan antioksidan.
    10. Cokelat
    Cokelat ternyata sehat. Tentu saja, cokelat yang dicampur terlalu banyak susu mengandung terlalu banyak lemak. Jadi, pilihlah cokelat hitam atau pahit. Cokelat sehat karena mengandung banyak antioksidan dan flavanoid. Cokelat putih, tidak mengandung zat itu sehingga kurang sehat dikonsumsi.
    Kandungan flavanoid cokelat bervariasi tergantung di mana cokelat itu tumbuh dan proses pengolahannya. [L1] 

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

     
    Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | JCpenney Printable Coupons